16 September 2007

Jagung

Java Antique Furniture: Indonesia Furniture, Jepara Furniture, Mahogany and Teak Furniture, Home and Garden Furniture Styles in thousand collections. Java Antique Furniture which is located in Jepara, Indonesia fully committed to supply the uncompromised finest wooden furniture.We are dealing with any kinds of Indonesia and Jepara Furniture Style wooden furniture: antique furniture, classic furniture, colonial furniture, reproduction furniture and modern furniture. We make not only indoor and home furniture, but also garden furniture. We make garden furniture in chair. We also Bed Furniture, Bed room furniture set, Bed side Furniture, Bookcase Furniture, cabinet Furniture, Chaise Lounge Furniture, Chest, Children Furniture, Chippendale Chair Furniture, Coffee Table Furniture, Console Furniture & Dresing Table Furniture, Desk & Writing Table Furniture


PROSPEK & POTENSI JAGUNG
Jagung sebagai sumber karbohifrat memegang peranan penting sebagai bahan pangan di Indonesia. Namun karena produksi dan pasokan jagung dalam negri hingga saat ini belum dapat memenuhi kebutuhan sendiri , jagung masih sering didatangkan dari luar.

Terjadinya import jagung disebabkan karena panen jagung yang tidak merata, dimana pada waktu panen terjadi surplus. Karena belum tersedia media penyimpanan yang memadai maka jagung dijual keluar negri sehingga pada waktu terjadi kekurangan produksi, untuk memenuhi kebutuhan harus dilakukan import.

Jagung juga banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku industri dan makanan ternak yang tingkat kebutuhannya sangat besar. Penggunaan jagung sebagai bahan pakan untuk peternakan ayam menunjukkan lonjakan permintaan jagung setiap tahun.


MANFAAT & KEGUNAAN JAGUNG
Jagung merupakan sumber karbohidrat setelah beras. Jagung mengandung zat-zat penting yang dibutuhkan oleh tubuh manusia seperti : Zat gula, kalium, asam jagung dan minyak lemak. Jagung dapat langsung dimakan begitu saja setelah direbus, digoreng atau dibakar.

Jagung selain sebagai bahan pangan juga dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan minyak goreng. Minyak goreng dari bahan jagung yang sudah tua memiliki keistimewaan yaitu minyak yang dihasilkan tidak mengandung kolesterol yaitu zat yang dapat menaikkan tekanan darah seseorang.

Jagung yang sudah tua dan betul-betul kering dipergunakan sebagai bahan baku pembuatan tepung maizena yang dapat diolah untuk membuat berbagai makanan. Jagung dapat pula dipakai sebagai bahan makanan ternak , bahan baku industri makanan yang permintaannya cukup besar. Jagung mempunyai manfaat yang bermacam-macam sesuai kondisinya.

Jagung muda dapat dimanfaatkan sebagai makanan dalam bentuk sayur. Daun jagung yang masih muda setelah direbus dan dikeringkan dapat digunakan sebagai pembungkus rokok atau makanan ternak. Disamping itu daun, tongkol dan rambut jagung yang masih muda dapat dipergunakan sebagai bahan obat.


SEKILAS BUDIDAYA JAGUNG
Jagung bisa ditanam dilahan kering, pasang surut dan persawahan. Penanaman jagung dilahan kering pemenuhan kebutuhan air sepenuhnya tergantung curah hujan. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, dibutuhkan penanganan yang lebih, dalam hal : pemilihan varitas, pengaturan pola tanam, penyiapan lahan, penanaman, pemupukan, penyulaman, penjarangan, penyiangan, pembubunan dan pengairan.

Jagung yang ditanam dilahan pasang surut merupakan cara yang potensial karena di-Indonesia banyak lahan yang belum dimanfaatkan. Penanaman dilakukan dengan meningkatkan kesuburan tanah dan menaikkan PH tanah yang umumnya rendah ( 3-5 ) melalui pemberian kapur dan fosfat. Penanaman yang baik adalah dilahan yang tidak terluapi air pasang dan kedalaman air tanah kurang dari 50 cm.

Jagung yang ditanam dilahan persawahan lebih menguntungkan daripada penanaman dilahan kering, maupun dilahan pasang surut. Hal ini dikarenakan tingkat kesuburan tanah sawah lebih baik dan ketersediaan air yang lebih terjamin karena adanya irigasi. Kesempatan peningkatan produktivitas jagung persatuan luas lebih banyak apabila dibandingkan dengan lahan kering maupun lahan pasang surut.

Jagung yang ditanam di lahan kering, lahan persawahan maupun dilahan pasang surut dapat menggunakan varietas unggul bersari bebas atau varitas unggul hibrida. Beberapa varitas bersari bebas yang dapat dipakai adalah Rama, Wisanggeni, Bisma, Wiyasa, Arjuna dan Kalingga. Sementara Varietas Hibrida yang dianjurkan seperti Pioneer-3, pioneer-4, pioneer-5, bisi-1, bisi-2.

Waktu tanam jagung dilahan sawah dan pasang surut ditanam pada saat musim kemarau. Sementara waktu tanam dilahan kering ditanam pada waktu awal musim penghujan. Penanaman dilahan kering hanya dapat dilakukan satu tahun dua kali. Jagung dapat ditanam dengan pola tanam tunggal atau tumpangsari. Pola tanam berdasarkan kondisi iklim lokasi penanaman
n
Jagung lahan kering ditanam dengan cara penugalan dengan benih setiap lubang 2-3 biji. Pada waktu pertumbuhan jagung perlu dipupuk menggunakan pupuk organik missal pupuk kandang dan anorganik seperti urea, kcl, SP-36. Penyulaman dilakukan sekitar 7-10 hari setelah tanam sedangkan penjarangan dilaksanakan 2-3 minggu setelah penanaman.

Penyiangan perlu dilakukan untuk mengendalikan gulma yang tumbuh diarea penanaman. Supaya pertumbuhan tanaman dapat tegak dan kokoh maka dilaksanakan pembubunan. Jagung banyak membutuhkan air pada saat pertumbuhan vegetatif hingga periode pengisian biji.dan akan berkurang kebutuhannya hingga periode pemasakan tongkol.

Jagung yang ditanam dilahan persawahan perlu dilakukan pengolahan lahan. Penanaman dilahan irigasi dilakukan saat musim kemarau dengan sistim tugal atau persemaian apabila kondisi tanah berdrainase jelek. Benih jagung ditanam tiap satu lubang satu benih.Umumnya dengan bedengan lebar 1m berisi dua baris tanaman.

Pemupukan tanaman dilahan persawahan tidak jauh berbeda dengan pemupukan dilahan kering. Penanaman jagung dilahan persawahan tergantung dari jaringan irigasi dilokasi penanaman. Penyiangan dilakukan apabila pertumbuhan gulma dirasa mengganggu.Pembumbunan dilakukan setelah penyiangan kedua.

Jagung yang akan ditanam dilahan pasang surut perlu dibuatkan guludan pada lahan dengan tinggi kurang lebih 30 cm dari permukaan air pasang tertinggi. Pengapuran dengan dolomite dilakukan pada lahan yang bersifat sulfat masam dan lahan gambut sebanyak 1 ton / hektar. Proses pengapuran dilaksanakan bersamaan dengan saat pengolaha tanah.

Jagung yang ditanam dilahan pasang surut dipupuk kandang kurang lebih 10 ton / hektar yang dilakukan bersamaan dengan pengolahan tanah setip musim. Pemupukan dilakukan dengan cara larikan. Kegiatan penyulaman dilakukan setelah tanaman berumur 7-10 hari yang dilanjutkan dengan pembumbunan. Penyiangan dilakukan apabila gulma sudah dirasa sangat mengganggu pertumbuhan tanaman.

Jagung juga tidak terlepas dari hama dan penyakit pada waktu pertumbuhannya. Terdapat banyak jenis hama yang menyerang jagung diantaranya adalah ulat tanah, lalat bibit, ulat grayak,penggerek jagung, penggerek batang merah jambu dan penggerek tongkol sementara penyakit yang menyerang jagung dapat disebabkan oleh jamur, bakteri dan nematoda

Jagung dipanen berdasarkan kebutuhannya. Untuk mendapatkan hasil panen yang optimal maka pemanenan harus dilakukan tepat waktu. Jagung dapat dipanen pada tingkat kemasakan yang berbeda. Apabila dipetik terlalu muda akan menghasilkan jagung yang memiliki kualitas dan daya simpan yang rendah sementara jagung yang dipanen terlalu tua akan menghasilkan jagung berkualitas rendah pula.

Jagung hasil panen apabila akan disimpan, terlebih dahulu dilakukan sortasi untuk memisahkan tongkol yang besar dan kecil yang dilanjutkan dengan pemipilan. Pemipilan bertujuan melepaskan biji dari tongkol, memisahkan kotoran, menghindarkan kerusakan dan memudahkan pengangkutan. Setelah dipipil butiran-butiran jagung dikeringkan.

Jagung dikeringkan dengan tiga macam cara yaitu melalui bantuan sinar matahari, dengan bantuan alat mekanis dan diasap. Tujuan pengeringan adalah mencegah kerusakan, meningkatkan daya simpan dan mempertahankan vitalitas benih. Jagung dikeringkan hingga berkadar air 14 %. Setelahnya jagung dimasukkan plastik kedap udara rapat dan disimpan didalam gudang yang kering dengan alas papan. .


KRITERIA PASOKAN JAGUNG
Jagung untuk keperluan sayur maka yang dipasok adalah jagung yang diperkirakan sudah berumur 1,5 bulan yang yang ditandai dengan kelobot yang masih hijau dan apabila biji ditekan atau dipijit belum terasa keras dan akan mengeluarkan cairan berwarna putih seperti santan.

Jagung untuk keperluan konsumsi seperti direbus dan dibakar maka yang dipasok adalah jagung yang memiliki tanda-tanda ujung daun bagian bawah mulai mengering dan keadaan tongkol sudah mulai berat, biji jagung sudah terasa agak keras dan bila dipijit mengeluarkan butiran seperti tepung basah.

Jagung untuk keperluan pembuatan makanan pokok, pembuatan tepung dan makanan ternak maka yang dipasok adalah jagung sudah berumur 3 bulan atau sudah masak tua. Ditandai dengan ciri-ciri kelobot, daun dan batang sudah menunjukkan warna kuning, biji jagung sudah nampak keras dan bila ditekan dengan kuku tangan bijinya tidak nampak bekas tekanan.

Jagung untuk keperluan pembenihan dan persediaan makanan maka yang dipasok adalah jagung yang sudah kering ditempat / kering mati yang ditandai dengan bIji yang sangat keras, kering dan tampak berkerut. Kelobot sudah mengering dengan warna kecoklatan dan semua bagian tanaman telah kering dan mati.

Jagung permintan pasar lokal biasanya dipacking mengguanakan karung plastik dengan isi antara 20kg s/d 50 kg setiap karungnya.


DAFTAR PUSTAKA
- Dr. T. Adisarwanto,Yustina Erna Widyastuti - Meningkatkan Produksi Jagung dilahan kering, sawah dan pasang surut - Jakarta : Penebar swadaya – 2004
- Sugeng H.R - Bercocok tanam Palawija - Semarang : Aneka Ilmu - 2001
- Siswoputranto - Komoditi Export Indonesia - Jakarta : PT. Gramedia – 1976
- Lingga, Pinus - Petunjuk penggunaan pupuk - Jakarta : Penerbit swadaya – 1986
- Danarti, Sri Najiyati - Palawija, budidaya dan analisis usaha tani - Jakarta : Penebar swadaya 1998










Tidak ada komentar: