16 September 2007

Pisang

Java Antique Furniture: Indonesia Furniture, Jepara Furniture, Mahogany and Teak Furniture, Home and Garden Furniture Styles in thousand collections. Java Antique Furniture which is located in Jepara, Indonesia fully committed to supply the uncompromised finest wooden furniture.We are dealing with any kinds of Indonesia and Jepara Furniture Style wooden furniture: antique furniture, classic furniture, colonial furniture, reproduction furniture and modern furniture. We make not only indoor and home furniture, but also garden furniture. We make garden furniture in chair. We also Bed Furniture, Bed room furniture set, Bed side Furniture, Bookcase Furniture, cabinet Furniture, Chaise Lounge Furniture, Chest, Children Furniture, Chippendale Chair Furniture, Coffee Table Furniture, Console Furniture & Dresing Table Furniture, Desk & Writing Table Furniture


PROSPEK & POTENSI PISANG
Pisang merupakan komoditi yang bisa ditemui diberbagai tempat seperti pasar tradisional, warung-warung makan, restoran, hotel, swalayan, supermarket dan lain-lain yang hampir setiap hari selalu tersedia dalam kondisi baru dan segar. Pisang dapat dikonsumsi segar dan dapat diproduksi menjadi makanan olahan.

Komoditi pisang telah diexport oleh beberapa perusahaan di-Indonesia dalam bentuk olahan. Negara-negara pengimpor potensial pisang segar dan olahan antara lain Jepang, Korea selatan, Austria, Belgia, Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Belanda, Salandia baru, Swiss dan Amerika Serikat.

Pisang di Indonesia masih sangat rendah produktivitasnya dibandingkan negara-negara produsen pisang lainnya. Hal ini disebabkan pada umumnya komoditi pisang masih dibudidayakan secara tradisional dan belum banyak yang berorientasi kepada agribisnis.

Pisang dapat lebih dikembangkan dan ditingkatkan produktivitasnya di-Indonesia karena ketersediaan lahan yang masih luas dan subur, kesesuaian iklim, potensi tenaga kerja yang banyak dan peluang pemasaran komoditi pisang yang semakin main terbuka luas.

Berbagai faktor diatas menunjukkan bahwa komoditi pisang memberikan banyak peluang kepada masyarakat akan pemenuhan perbaikan gizi, perluasan lapangan kerja, perluasan usaha, pengembangan agribisnis , peningkatan exort dan terutama untuk meningkatkan pendapatan.


MANFAAT & KEGUNAAN PISANG
Pisang memiliki berbagai manfaat baik buah atau bagian-bagiannya. Selain dikonsumsi segar pisang juga digunakan sebagai bahan baku makanan olahan. Pisang masak mengandung gizi yang cukup tinggi dan lengkap serta berkhasiat obat. Dalam setiap 100 gram jantung pisang segar mengandung 31 kal. Kalori, 1,2 protein, 0,3 g lemak, 7,1 karbohidrat, 3,00 mg kalsium, 5,00 mg fosfor, 0,1 mg zat besi, 170,0 SI Vitamin A, 0,05 mg vitamin B, 10,0 mg vitamin C, dan 90,2 g air.

Pisang yang masak didalamnya terdapat serotonin yaitu bahan kimia yang menghambat pengeluaran asam hidrokhlorik yang berlebihan didalam perut sehingga berfungsi untuk pengobatan gangguan pencernaan tukak lambung. Pisang juga berkhasiat bagi penderita campak, hepatitis, tuberkolosis dan radang tonsil yaitu dengan cara pisang yang sudah dilumat halus dicampur 1 gelas air kelapa muda dan sedikit madu kemudian disaring airnya untuk diminum.

Pisang dapat mengobati sembelit, wasir berdarah, sariawan dan tidak dapat tidur. Cara pengobatannya dengan memakan sebuah pisang dan minum segelas susu setiap malam. Demikian halnya bintil-bintil pada wajah, jerawat dan kerut-kerut kulit wajah dapat diobati dengan diolesi ramuan masker campuran buah pisang dan 1 sendok teh air mawar . Dilakukan 1 kali sehari selama 5 hari ..

Pisang juga dapat mengobati Bronkhitis kronis dengan cara memasukkan dua butir cengkih dan lima butir merica kedalam sebuah pisang dan dibiarkan semalam suntuk kemudian paginya dimakan secara kontinu selama dua minggu.

Air bonggol pisang batu / pisang klutuk dan kapok dapat dimanfaatkan sebagai obat penyembuh sakit desentri, pendarahan usus, memperbaiki pertumbuhan rambut dan untuk berkumur apabila sedang sakit amandel. Air batang pisang dapat juga untuk mengobati sakit kencing, panas dan penawar keracunan ataupun gigitan ular tertentu

Pisang selain dikonsumsi segar dapat diolah dengan cara digoreng, direbus, dibuat sale dan gaplek. Pisang dapat diolah menjadi tepung, keripik pisang dan puree. Export pisang dalam bentuk olahan yang sudah diperdagangkan diluar negri adalah keripik pisang. Bunga atau jantung pisang dapat dijadikan sebagai bahan makanan bergizi tinggi seperti lalap masak, diurap, pencampur pecal atau diolah menjadi abon jantung pisang.

Pisang setelah ditebang meninggalkan limbah berupa bonggol dapat dimanfaatkan untuk membuat sabun dan pupuk kalium. Batang semu pisang dapat dipergunakan sebagai pembungkus tembakau, dibuat tali atau dipotong-potong kecil sebagai bahan pakan ternak. Daun pisang didayagunakan untuk membungkus berbagai keperluan sehari-hari disamping dimanfaatkan juga sebagai pakan ternak.

Pisang abaca adalah penghasil serat untuk keperluan industri kertas, industri textile, bahan baku pembuat dolar yen. Bagian yang dipakai adalah batang luarnya. Batang pisang Abaca juga dapat diolah sebagai kain jok, popok bayi, pembungkus kabel, pembalut wanita, kertas teh celup dan bahkan peredam suara pesawat terbang.


SEKILAS BUDIDAYA PISANG
Pisang di-Indonesia mempunyai ragam varitas atau kultivar yang cukup banyak seperti pisang ambon, barangan, raja bulu, raja sere, badak, kapok kuning, nangka, tanduk, agung, emas dan lain-lain. Tanaman pisang pada umumnya dikembangkan secara vegetatif berupa anakan atau belahan bonggol dan bibit hasil kultur jaringan.

Pisang akan menghasilkan tandan buah yang besar-besar apabila ditanam pada musim penghujan dikarenakan pembuahannya jatuh pada musim penghujan pula. Penanaman pisang dapat dilakukan secara monokultur, system surjan dan lain-lain.

Pisang dapat ditanam hingga ketinggian 1.000 dpl, namun untuk mendapatkan hasil yang optimal adalah didaerah dengan ketinggian 400 m – 600 m dpl, suhu udara 15 s/d 35 derajat Celcius, curah hujan 1.400 mm – 2.500 mm pertahun dan merata sepajang tahun. Tanaman pisang dapat tumbuh di setiap jenis tanah dengan derajat keasaman ( PH ) 5 – 7,5.

Pisang harus dipelihara secara kontinu. Pemeliharaan pisang meliputi pengairan, pemupukan, penyiangan, penggemburan, pengaturan anakan, pemotongan bunga, pengendalian organisme pengganggu, pembungkusan buah tandan dapemasangan penyanga batang
.
Penentuan waktu panen penting sekali terutama berhubungan dengan ketepatan waktu pengiriman apakah dijual untuk permintaan pasar lokal atau export. Pisang tidak boleh dipanen terlalu muda karena menyebabkan sulit masak dalam proses pemeraman. Sebaliknya apabila pisang dipanen terlalu tua akan mempercepat pematangan buah dan mudah rusak saat pengangkutan.

Pisang dapat dipanen dengan melihat cirri-cirinya , pada umur 80 hari siku-siku buah masih tampak jelas. umur 90 hari tinggal 1 s/d 3 siku yang kelihatan, pisang umur 100 hari semua siku pisang sudah hampir lenyap, umur 110 hari pisang sudah bulat penuh, tidak ada siku sama sekali dan kulitnya hampir menguning.

Pisang yang masak selain didapatkan secara alami masak dipohon bisa pula dengan dikarbid selama 2 hari atau mengunakan timbun daun. Kelemahan pisang karbid adalah cepat menjadi busuk sementara pematangan dengan ditimbun daun semakin cepat matang pisang semakin cepat pula pisang menjadi rusak.

Pisang dapat diperpanjang masa simpannya dengan cara pelilinan, tujuan pelilinan adalah mengawetkan dan mempertahankan kesegaran pisang. Dalam keadaan biasa pisang ambon dapat bertahan 9 hari namun setelah diberi emulsi lilin 6% memiliki daya simpan hingga 19 hari, Pisang bulu yang biasanya bertahan 12 hari apabila diberi emulsi lilin 9% dapat berdaya simpan hingga 22 hari.


KRITERIA PASOKAN PISANG
Pisang permintaan export harus memenuhi persyaratan dan kriteria bentuk buah yang bagus, warna kulit buah cerah, tidak ada bercak-bercak yang menempel pada buah, tidak rusak dan bebas dari jamur / cendawan. Pisang berumur minimal 90 .hari setelah berbunga dan masih nampak jelas garis-garis sikunya, Tangkai bunga pada ujung buah sudah luruh, ukuran buah sudah maximal dan warna buah hijau kekuning-kuningan

Pisang permintaan pasar export diperlukan grade yang harus dipenuhi seperti contoh pisang Raja harus memiliki panjang kurang lebih 14 cm dengan diameter3 cm. Berat buah rata-rata 112 gram, tidak boleh ada luka dan warna kulit merah/ kuning. Grade ditentukan oleh pembeli dan biasanya antara pembeli yang satu dengan yang lain memiliki permintaan yang berbeda .

Pisang untuk permintaan pasar lokal biasanya tidak ditentukan kriteria. Yang terpenting pisang sampai ditempat penampungan tidak rusak dan tidak dalam keadaan kondisi matang penuh. Pengangkutan pisang sampai ditempat penampungan dipakai cara curah.



DAFTAR PUSTAKA
- Ir. H. Rahmat Rukmana MBA , M.Sc - Usaha Tani Pisang - Yogyakarta : Kanisius - 1999
- Hendro Sunarjono - Pengenalan Jenis buah-buahan dan bercocok tanam buah-buahan penting di Indonesia - Bandung : Sinar Baru - 1986
- Fendy R. Paimin - Sentra Pisang di OKU - Trubus No. 294, Thn. XXV, Mei - 1994
- Bambang Cahyono - Pisang, Budidaya dan Analisis Usaha tani - Yogyakarta : kanisius - 1995
- Direktorat Gizi Dep Kes RI - Daftar Komposisi Bahan Makanan - Jakarta : Bhratara Karya Aksara - 1981
- Onny Untung, Rahmat Sutarya - Pisang-pisang Terkenal di Indonesia - Trubus No. 257, Thn.XXII, Feb - 1992
- Onny Untung, Rahmat Sutarya - Peluang Pisang di pasar Interasional - Trubus, No. 257, Thn. XXII, Feb - 1992

Tidak ada komentar: